Halaman

Minggu, 09 Juni 2013

The Doors | Rock n roll band

The Doors

    The Doors dibentuk di Los Angeles 1960 oleh Ray Manzarek, Jim Morrison, John Densmore, dan Robby Krieger.
     Band ini mengambil namanya dari buku Aldous Huxley, The Doors Persepsi, judul yang merupakan referensi untuk kutipan William Blake: “Ketika pintu persepsi dibersihkan, hal-hal yang akan muncul kepada manusia sebagaimana adanya .. tak terbatas.. “Mereka adalah di antara tindakan rock yang paling kontroversial tahun 1960-an, terutama karena liar Morrison, lirik puitis dan tokoh panggung yang karismatik tapi tak terduga. Pada tahun 1967 album pertama mereka pun dirilis dengan judul THE DOORS. Album ini direkam hanya dalam beberapa hari karena sebagian besar lagu direkam secara live dan hanya dalam satu kali rekam. Album ini sukses dalam penjualan dan berhasil meraih 5 platinum.
Dalam waktu singkat The Doors naik menjadi grup band papan atas. Aksi panggung dan karisma Jim Morrison menjadi daya tarik tersendiri buat The Doors. Lirik puitis yang kadang sulit dimengerti menjadi ciri khas lagu-lagu The Doors.
5 album yang dirilis kemudian selalu mencapai angka penjualan yang tinggi dan mendapat platinum. Album ke 5 mereka L.A WOMAN bahkan mencapai doble platinum. Namun kesuksesan itu akhirnya harus surut juga.
1971, saat berlibur di Perancis, Jim Morrison ditemukan tewas di dalam bak mandi di kamar hotelnya. Sampai sekarang belum ada kepastian tentang penyebab kematian Jim karena belakangan diketahui bahwa Jim dimakamkan di Perancis tanpa menjalani proses otopsi.
Setelah kematian Jim Morrison, The Doors tetap eksis dan sempat menelurkan 2 album lagi. Sektor vokal yang kosong diisi oleh Krieger dan Manzarek. Dua album ini tidak berhasil mengulang sukses album-album sebelumnya. Namun saat The Doors menemukan rekaman suara Jim Morrison membacakan puisi sesaat sebelum meninggal dan mencoba menambahkan musik dan merilisnya dalam album AN AMERICAN PRAYER, tingkat penjualan album kembali melonjak.
Dengan formasi terakhir Brett Scallions, Robby Krieger, Ray Manzarek, Ty Dennis, dan Phil Chen, The Doors tetap menjadi grup musik legendaris.

   Meskipun karir aktif The Doors ‘berakhir pada tahun 1973, popularitas mereka sudah berlangsung. Menurut RIAA, mereka telah terjual lebih dari 32,5 juta album di Amerika Serikat saja.  band ini telah menjual 90 juta album di seluruh dunia Ray Manzarek dan Robby Krieger terus tur sebagai Manzarek-Krieger, pertunjukan lagu-lagu Doors eksklusif.. Tiga dari album studio band, The Doors (1967), LA Woman (1971) dan Hari Strange (1967), yang ditampilkan dalam daftar Rolling Stone The 500 Album Terbesar Sepanjang Masa, di posisi 42, 362 dan 407 masing-masing. Pada tahun 1993, The Doors dilantik ke Rock and Roll Hall of Fame.

. Jim Morrison

 Orang-orang tidak ingin melihatnya bernyanyi, namun mereka ingin melihat keanahan apalagi yang ditampilkan vocalis urakan itu.
Potongan klip dari film eksperimen besutan Jim Morrison dan Paul Ferrara berjudul HWY: An American Pastoral, membuka dokumenter ini. Jim yang berperan sebagai Sang Pengembara yang sedang mengendarai mobil Mustang, seakan mendengarkan radio yang menyiarkan berita kematiannya.
   Dalam kejadian sesungguhnya, dia ditemukan tewas di bak kamar mandi apartemennya di Paris, Prancis, pada 3 Juli 1971. Adegan selanjutnya adalah potongan- potongan sejarah. Morrison menuntut ilmu di University California Los Angeles (UCLA) di mana literatur dan sinema menjadi minatnya. Medio 1960, ia bertemu dengan mahasiswa UCLA bernama Ray Manzarek yang kagum saat Morrison menyanyikan Moonlight Drive.
   Ray yang memegang instrumen keyboard, mengusulkan membentuk band dengan merekrut temannya dari kelas meditasi, John Densmore sebagai penabuh drum. Bergabungnya gitaris Robby Krieger membuat formasi band itu paripurna. Th e Doors, itulah nama yang dipilih diambil dari bait puisi karya William Blake dalam buku milik Aldous Huxley berjudul Th e Doors of Perception. Th e Doors menjadi band tetap pada klub Whisky a Go Go.
    Jim mulai menunjukkan performa bermusik yang kontroversial. Suatu malam ia datang di bawah pengaruh acid dan LSD dan menyanyikan Th e End. Gara-gara lirik bermakna ganda yang diartikan sebagai inces (hubungan seks sedarah), padahal ia sedang menginterpretasikan ulang kisah Oedipus Rex, mereka dipecat dari klub tersebut.
Namun, performa itu menimbulkan impresi yang sangat dalam dari pemilik Electra Records, Jac Holzman dan produser Paul Rothchild. Sodoran kontrak empat album tanpa ragu segera ditandatangani. Album debut berjudul Th e Doors hanya digarap selama 5 hari. Rilis pada Januari 1967, melahirkan The End yang berdurasi panjang sekitar 12 menit serta hit nomor satu Light My Fire.
    Album itu membuka jalan kesuksesan dan kenakalan Morrison. Kali ini dalam siaran langsung televisi Ed Sullivan Show, meski diminta agar tidak menyebutkan kata higher dalam lagu Light My Fire yang berkonotasi “teler” atau “mabuk”, dia tetap menyanyikan lirik lagu itu utuh. Album Strange Days menyusul dengan single People Are Strange, Love Me Two Times serta When The Music Over. Tingkah Morrison semakin tak terkendali.
    Saat konser di New Haven Arena, dia berkelahi dengan polisi yang naik ke panggung lantaran sebelum konser Morrison menghina seorang petugas. Selanjutnya Waitin’ For Th e Sun dirilis pada 1968, meski mendapat kritik dari media dan pengamat, album itu tetap melahirkan hit seperti Hello, I Love You dan perubahan bermusik seperti penggunaan barisan orkestratiup pada Touch Me.
    The Soft Parade menjadi album terlama mereka yang pernah direkam yakni selama sebelas bulan. Periode 1969-1971 menjadi masa terkelam bagi Th e Doors, terutama Morrison. Insiden Miami menjadi bagian terburuk dalam sejarah band itu. Konser Miami pada 1 Maret 1969 itu menjadikan Morrison sebagai rockstar pretensius.
    Orang-orang tidak ingin melihat dia bernyanyi, namun ingin menyaksikan keanehan apalagi yang ditampilkan vokalis urakan tersebut. Hasilnya, Morrison yang bermasturbrasi di atas panggung dituntut kurungan penjara 6 bulan dan denda lantaran dianggap berbuat asusila di depan publik. Album LA Woman menyelamatkan The Doors dan Morrison merilis An American Prayer, sebuah kumpulan puisi yang ditulisnya.
    Setelah album ini rilis, dia mengambil rehat sebentar dan pindah ke Paris bersama Pamela Courson, kekasihnya. Di sana, Morrison banyak menghabiskan waktu dengan membaca dan menulis puisi. “Apakah kamu di situ?” ucap Morrison yang ditujukan kepada Pamela, menjadi kata-kata terakhirnya sebelum ditemukan tak bernyawa di bak kamar mandi.
Anti Oliver Stone
    Tom DiCillo, sineas dan sinematografer asal AS, pembesut dokumenter ini mengubah narator yang sebelumnya dianggap membosankan pada saat pemutarannya dalam Festival Film Sundance 2009. Aktor Johnny Depp, yang kebetulan pernah diaudisi Oliver Stone untuk peran Jim Morrison, diminta untuk mengisi ulang suara narator.
    Tom memasukkan dua film eksperimen HWY: An American Pastoral yang dibesut Morrison bersama rekan UCLA-nya Paul Ferrera pada 1969. Serta dokumentasi footage konser, Feast of Friends. Tak ada satupun mantan anggota band yang tersisa terlibat dalam pembuatan dokumenter ini dengan alasan menjaga kenetralan sudut pandang.
    Meski begitu, Ray Manzarek menyatakan bahwa dokumenter ini adalah benar kisah nyata The Doors dan menjadi anti Oliver Stone. Ia mengacu pada Th e Doors, fi lm fi ksi besutan Stone pada 1991, yang menurutnya ada esensi yang melenceng dari sejarah band tersebut. Pendapat serupa juga dikemukakan oleh Robby Krieger yang mensahihkan gambaran keakuratan akan fi gur Morrison daripada fi ksi yang diperankan oleh Val Kilmer dalam fi lm versi 1991 itu.
Jim, Jimbo, dan James
    Dokumenter ini memang lurus. Tak mengungkit misteri penyebab kematian Morrison yang didiagnosa karena serangan jantung. Apakah dia benar-benar mati karena kecanduan heroin? Apakah Pamela Courson kekasihnya membunuhnya? Juga tak mengangkat mitos “klub 27,” suatu mitos yang seputar meninggalnya para seniman —kebanyak an musisi rock yang mati muda dengan dugaan bunuh diri pada usia 27 tahun.
Jimi Hendrix, Janis Joplin, Brian Jones gitaris Rolling Stones, lalu Morrison. Bahkan 23 tahun kemudian vokalis Nirvana, Kurt Cobain dalam usia yang sama, 27 tahun, ikut mengambil langkah kelam yang sama dengan melesakkan pelor ke dalam mulutnya. Tidak seperti versi Oliver Stone yang seakan justru mengesankan Morrison sebagai rockstar yang kotor dan tak bermoral, dokumenter ini jujur mengangkat dan menelusuri transformasi sang bintang, menampilkan seorang Morrison apa adanya.
    Morrison seakan terbagi menjadi tiga persona. Jim adalah sisi baik, sisi manusia nan rapuh. Sedangkan sisi iblis, pemberontak, berandal, pendobrak aturan ialah ego yang sering disebut oleh Ray Manzarek sebagai Jimbo. Sisi puitis, romantis, pujangga yang kalem, tak mau berhubungan dengan dunia dan segala ketenarannya disebut James.
    Sisi Jim adalah seniman yang masih menganggap musik adalah cara yang ampuh melawan serta menyembuhkan (penyakit) dunia. Namun, setelah Perang Vietnam usai, setelah era psychedelic dan rock ‘n roll berlalu, gagalnya pesan Generasi Bunga itu, yang masih menganggap musik dan cinta masih ampuh. Dunia (AS) jatuh ke dalam era kemapanan dan konsumerisme kapitalisme, era 1970an. Saat rock ‘n roll menjadi industri, sekadar tontonan dan hiburan, bintang rock menjadi pretensius, muncullah antagonis Jimbo.
Ia meninggal sebagai James, sang pujangga. Maka dari itu jasadnya dikubur di pemakaman Père Lachaise, Prancis, dimana banyak tokoh dunia, dari fi lsuf, negarawan dan seniman legendaris dibaringkan, di antaranya Oscar Wilde dan Edith Piaf. Kendati bukan dokumenter biografi yang komprehensif, When You’re Strange mampu menangkap sisi lain yang unik dari sebuah band bernama Th e Doors dan seorang Jim Morrison.
. Film Dokumenter The Doors

Film dokumenter tentang perjalanan The Doors, salah satu grup band paling fenomenal di muka bumi ini, akan segera rilis. Film besutan Tom DiCillio berjudul When You're Strange itu, di AS hanya rilis di even-even khusus sejak tahun lalu.
Film yang narasinya dihantarkan oleh aktor Johnny Depp itu, diharapkan dapat menjadi anti tesis atas film feauture berjudul The Doors besutan sutradara handal, Oliver Stone. Sebagaimana dimaklumi publik, pada tahun 1991, Stone pernah melahirkan film The Doors dengan memasang aktor Val Kilmer sebagai sosok Jim Morrison.
Namun, alih-alih mendapatkan sambutan hangat, publik, teristimewa pencinta The Doors, malah memandang sebelah mata film yang berkisah tentang perjalanan grup band itu. Maka dari itu, sebagaimana harapan kibordis The Doors, Ray Manzarek film dokumenter ini akan menjadi menjadi film yang anti-Oliver Stone.
Karena, imbuh dia, di versi dokumenternya, diklaim akan menceritakan hal ihkwal yang lebih detil tentang perjalanan grup band The Doors. Selain tentu saja, di versi teranyarnya ini, akan berkisah tentang perjalanan hidup Jim Morrison, vokalis utama sekaligus ikon band The Doors.
Fenomenal
The Doors adalah band rock asal AS yang terbentuk pada tahun 1965 di  Los Angeles, California. Selama keberadaanya di industri musik, The Doors diperkuat oleh Jim Morrison (vokal), Ray Manzarek (kibor), John Densmore (drum), dan Robby Krieger (gitar). Sebagaimana dicatat sejarah, pada era tahun 60-an, keberadaan The Doors diklaim sangat fenomenal.
Hal itu dikarenakan grup band ini dicitrakan dengan keberadaan sosok vokalisnya, Jim Morrison yang liar, namun mahir menghasilkan lirik yang puitik, sekaligus berkarisma di atas panggung. Namun, sejak kematian Morrison pada tahun 1971, pelan dan pasti, sinar grup band ini meredup. Meski ketiga sekawannya, masih berikhtiar tetap mengibarkan bendera The Doors hingga tahun 1973.
Pada tahun 73 pula, The Doors secara resmi mengumumkan pembubaran mereka. Sebagaimana diumumkan RIAA, institusi rekaman yang sangat dipercaya di AS, sepanjang karirnya The Doors telah menjual lebih dari 32.5 juta album di AS saja. Sedangkan di seluruh dunia, mereka telah menjual album sebanyak 75 juta kopi!.
Nah, perjalanan hidup The Doors, teristimewa sang ikonnya, yaitu Morrison yang wafat pada usia 27 itulah, yang dikisahkan di film dokumenter berjudul When You're Strange ini. Di film berdurasi 90 menit itu, kisah The Doors yang telah menghasilkan sejumlah album yang terangkum dalam album terbitan tahun 1967, berjudul The Doors, 1967 (Strange Days), 1968 (Waiting for the Sun), 1969 (The Soft Parade), 1970 (Morrison Hotel), hingga 1978 (An American Prayer) dikisahkan.
Uniknya, ihwal kematian Morrison pada usia 27 tahun di Paris Prancis, dalam catatan sejarah resmi, banyak penyanyi rock yang juga wafat pada usia itu. Tercatat nama Alan Wilson dari Canned Heat, Jimi Hendrix, Kurt Cobain dari Nirvana, Janis Joplin, Brian Jones dari The Rolling Stones, dan Gary Thain dari Uriah Heep. Bahkan kekasih Morrison bernama Pamela Courson, juga wafat pada usia 27 tahun.
When You're Strange kali pertama diputar di Festival Film Sundance pada 17 Januari 2009, dan mendapatkan apresiasi yang positif. Para pendukung lakonnya adalah dedengkot The Doors yang masih sehat walafiat seperti John Densmore, Robby Krieger, dan Ray Manzarek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Info Buat Pecinta Music