The Doors
The Doors dibentuk di Los Angeles 1960 oleh Ray Manzarek, Jim Morrison, John Densmore, dan Robby Krieger.
Band ini
mengambil namanya dari buku Aldous Huxley, The Doors Persepsi, judul
yang merupakan referensi untuk kutipan William Blake: “Ketika pintu
persepsi dibersihkan, hal-hal yang akan muncul kepada manusia
sebagaimana adanya .. tak terbatas.. “Mereka adalah di antara tindakan
rock yang paling kontroversial tahun 1960-an, terutama karena liar
Morrison, lirik puitis dan tokoh panggung yang karismatik tapi tak
terduga. Pada tahun 1967 album pertama mereka pun dirilis dengan judul THE DOORS. Album ini direkam hanya dalam beberapa hari karena sebagian besar lagu direkam secara live dan hanya dalam satu kali rekam. Album ini sukses dalam penjualan dan berhasil meraih 5 platinum.
Dalam waktu singkat The Doors naik menjadi grup band papan atas. Aksi panggung dan karisma Jim Morrison menjadi daya tarik tersendiri buat The Doors. Lirik puitis yang kadang sulit dimengerti menjadi ciri khas lagu-lagu The Doors.
5 album yang dirilis kemudian selalu mencapai angka penjualan yang tinggi dan mendapat platinum. Album ke 5 mereka L.A WOMAN bahkan mencapai doble platinum. Namun kesuksesan itu akhirnya harus surut juga.
1971, saat berlibur di Perancis, Jim Morrison ditemukan tewas di
dalam bak mandi di kamar hotelnya. Sampai sekarang belum ada kepastian
tentang penyebab kematian Jim karena belakangan diketahui bahwa Jim dimakamkan di Perancis tanpa menjalani proses otopsi.
Setelah kematian Jim Morrison, The Doors tetap eksis dan sempat menelurkan 2 album lagi. Sektor vokal yang kosong diisi oleh Krieger dan Manzarek. Dua album ini tidak berhasil mengulang sukses album-album sebelumnya. Namun saat The Doors menemukan rekaman suara Jim Morrison membacakan puisi sesaat sebelum meninggal dan mencoba menambahkan musik dan merilisnya dalam album AN AMERICAN PRAYER, tingkat penjualan album kembali melonjak.
Dengan formasi terakhir Brett Scallions, Robby Krieger, Ray Manzarek, Ty Dennis, dan Phil Chen, The Doors tetap menjadi grup musik legendaris.
Meskipun
karir aktif The Doors ‘berakhir pada tahun 1973, popularitas mereka
sudah berlangsung. Menurut RIAA, mereka telah terjual lebih dari 32,5
juta album di Amerika Serikat saja. band ini telah menjual 90 juta
album di seluruh dunia Ray Manzarek dan Robby Krieger terus tur sebagai
Manzarek-Krieger, pertunjukan lagu-lagu Doors eksklusif.. Tiga dari
album studio band, The Doors (1967), LA Woman (1971) dan Hari Strange
(1967), yang ditampilkan dalam daftar Rolling Stone The 500 Album
Terbesar Sepanjang Masa, di posisi 42, 362 dan 407 masing-masing. Pada
tahun 1993, The Doors dilantik ke Rock and Roll Hall of Fame.
. Jim Morrison
Orang-orang tidak ingin melihatnya bernyanyi, namun mereka ingin melihat keanahan apalagi yang ditampilkan vocalis urakan itu.
Potongan klip dari film eksperimen besutan Jim
Morrison dan Paul Ferrara berjudul HWY: An American Pastoral, membuka
dokumenter ini. Jim yang berperan sebagai Sang Pengembara yang sedang
mengendarai mobil Mustang, seakan mendengarkan radio yang menyiarkan
berita kematiannya.
Dalam kejadian sesungguhnya, dia ditemukan tewas di bak kamar mandi
apartemennya di Paris, Prancis, pada 3 Juli 1971. Adegan selanjutnya
adalah potongan- potongan sejarah. Morrison menuntut ilmu di University
California Los Angeles (UCLA) di mana literatur dan sinema menjadi
minatnya. Medio 1960, ia bertemu dengan mahasiswa UCLA bernama Ray
Manzarek yang kagum saat Morrison menyanyikan Moonlight Drive.
Ray yang memegang instrumen keyboard, mengusulkan membentuk band
dengan merekrut temannya dari kelas meditasi, John Densmore sebagai
penabuh drum. Bergabungnya gitaris Robby Krieger membuat formasi band
itu paripurna. Th e Doors, itulah nama yang dipilih diambil dari bait
puisi karya William Blake dalam buku milik Aldous Huxley berjudul Th e
Doors of Perception. Th e Doors menjadi band tetap pada klub Whisky a
Go Go.
Jim mulai menunjukkan performa bermusik yang kontroversial. Suatu
malam ia datang di bawah pengaruh acid dan LSD dan menyanyikan Th e
End. Gara-gara lirik bermakna ganda yang diartikan sebagai inces
(hubungan seks sedarah), padahal ia sedang menginterpretasikan ulang
kisah Oedipus Rex, mereka dipecat dari klub tersebut.
Namun, performa itu menimbulkan impresi yang sangat dalam dari pemilik
Electra Records, Jac Holzman dan produser Paul Rothchild. Sodoran
kontrak empat album tanpa ragu segera ditandatangani. Album debut
berjudul Th e Doors hanya digarap selama 5 hari. Rilis pada Januari
1967, melahirkan The End yang berdurasi panjang sekitar 12 menit serta
hit nomor satu Light My Fire.
Album itu membuka jalan kesuksesan dan kenakalan Morrison. Kali ini
dalam siaran langsung televisi Ed Sullivan Show, meski diminta agar
tidak menyebutkan kata higher dalam lagu Light My Fire yang berkonotasi
“teler” atau “mabuk”, dia tetap menyanyikan lirik lagu itu utuh. Album
Strange Days menyusul dengan single People Are Strange, Love Me Two
Times serta When The Music Over. Tingkah Morrison semakin tak
terkendali.
Saat konser di New Haven Arena, dia berkelahi dengan polisi yang
naik ke panggung lantaran sebelum konser Morrison menghina seorang
petugas. Selanjutnya Waitin’ For Th e Sun dirilis pada 1968, meski
mendapat kritik dari media dan pengamat, album itu tetap melahirkan hit
seperti Hello, I Love You dan perubahan bermusik seperti penggunaan
barisan orkestratiup pada Touch Me.
The Soft Parade menjadi album terlama mereka yang pernah direkam
yakni selama sebelas bulan. Periode 1969-1971 menjadi masa terkelam
bagi Th e Doors, terutama Morrison. Insiden Miami menjadi bagian
terburuk dalam sejarah band itu. Konser Miami pada 1 Maret 1969 itu
menjadikan Morrison sebagai rockstar pretensius.
Orang-orang tidak ingin melihat dia bernyanyi, namun ingin
menyaksikan keanehan apalagi yang ditampilkan vokalis urakan tersebut.
Hasilnya, Morrison yang bermasturbrasi di atas panggung dituntut
kurungan penjara 6 bulan dan denda lantaran dianggap berbuat asusila di
depan publik. Album LA Woman menyelamatkan The Doors dan Morrison
merilis An American Prayer, sebuah kumpulan puisi yang ditulisnya.
Setelah album ini rilis, dia mengambil rehat sebentar dan pindah ke
Paris bersama Pamela Courson, kekasihnya. Di sana, Morrison banyak
menghabiskan waktu dengan membaca dan menulis puisi. “Apakah kamu di
situ?” ucap Morrison yang ditujukan kepada Pamela, menjadi kata-kata
terakhirnya sebelum ditemukan tak bernyawa di bak kamar mandi.
Anti Oliver Stone
Tom DiCillo, sineas dan sinematografer asal AS, pembesut dokumenter
ini mengubah narator yang sebelumnya dianggap membosankan pada saat
pemutarannya dalam Festival Film Sundance 2009. Aktor Johnny Depp, yang
kebetulan pernah diaudisi Oliver Stone untuk peran Jim Morrison,
diminta untuk mengisi ulang suara narator.
Tom memasukkan dua film eksperimen HWY: An American Pastoral yang
dibesut Morrison bersama rekan UCLA-nya Paul Ferrera pada 1969. Serta
dokumentasi footage konser, Feast of Friends. Tak ada satupun mantan
anggota band yang tersisa terlibat dalam pembuatan dokumenter ini dengan
alasan menjaga kenetralan sudut pandang.
Meski begitu, Ray Manzarek menyatakan bahwa dokumenter ini adalah
benar kisah nyata The Doors dan menjadi anti Oliver Stone. Ia mengacu
pada Th e Doors, fi lm fi ksi besutan Stone pada 1991, yang menurutnya
ada esensi yang melenceng dari sejarah band tersebut. Pendapat serupa
juga dikemukakan oleh Robby Krieger yang mensahihkan gambaran
keakuratan akan fi gur Morrison daripada fi ksi yang diperankan oleh
Val Kilmer dalam fi lm versi 1991 itu.
Jim, Jimbo, dan James
Dokumenter ini memang lurus. Tak mengungkit misteri penyebab
kematian Morrison yang didiagnosa karena serangan jantung. Apakah dia
benar-benar mati karena kecanduan heroin? Apakah Pamela Courson
kekasihnya membunuhnya? Juga tak mengangkat mitos “klub 27,” suatu
mitos yang seputar meninggalnya para seniman —kebanyak an musisi rock
yang mati muda dengan dugaan bunuh diri pada usia 27 tahun.
Jimi Hendrix, Janis Joplin, Brian Jones gitaris Rolling Stones, lalu
Morrison. Bahkan 23 tahun kemudian vokalis Nirvana, Kurt Cobain dalam
usia yang sama, 27 tahun, ikut mengambil langkah kelam yang sama dengan
melesakkan pelor ke dalam mulutnya. Tidak seperti versi Oliver Stone
yang seakan justru mengesankan Morrison sebagai rockstar yang kotor dan
tak bermoral, dokumenter ini jujur mengangkat dan menelusuri
transformasi sang bintang, menampilkan seorang Morrison apa adanya.
Morrison seakan terbagi menjadi tiga persona. Jim adalah sisi baik,
sisi manusia nan rapuh. Sedangkan sisi iblis, pemberontak, berandal,
pendobrak aturan ialah ego yang sering disebut oleh Ray Manzarek sebagai
Jimbo. Sisi puitis, romantis, pujangga yang kalem, tak mau berhubungan
dengan dunia dan segala ketenarannya disebut James.
Sisi Jim adalah seniman yang masih menganggap musik adalah cara yang
ampuh melawan serta menyembuhkan (penyakit) dunia. Namun, setelah
Perang Vietnam usai, setelah era psychedelic dan rock ‘n roll berlalu,
gagalnya pesan Generasi Bunga itu, yang masih menganggap musik dan
cinta masih ampuh. Dunia (AS) jatuh ke dalam era kemapanan dan
konsumerisme kapitalisme, era 1970an. Saat rock ‘n roll menjadi
industri, sekadar tontonan dan hiburan, bintang rock menjadi
pretensius, muncullah antagonis Jimbo.
Ia meninggal sebagai James, sang pujangga. Maka dari itu jasadnya
dikubur di pemakaman Père Lachaise, Prancis, dimana banyak tokoh dunia,
dari fi lsuf, negarawan dan seniman legendaris dibaringkan, di
antaranya Oscar Wilde dan Edith Piaf. Kendati bukan dokumenter biografi
yang komprehensif, When You’re Strange mampu menangkap sisi lain yang
unik dari sebuah band bernama Th e Doors dan seorang Jim Morrison.
. Film Dokumenter The Doors
Film dokumenter tentang perjalanan The Doors, salah satu grup band
paling fenomenal di muka bumi ini, akan segera rilis. Film besutan Tom
DiCillio berjudul When You're Strange itu, di AS hanya rilis di even-even khusus sejak tahun lalu.
Film yang narasinya dihantarkan oleh aktor Johnny Depp itu, diharapkan dapat menjadi anti tesis atas film feauture berjudul The Doors besutan sutradara handal, Oliver Stone. Sebagaimana dimaklumi publik, pada tahun 1991, Stone pernah melahirkan film The Doors dengan memasang aktor Val Kilmer sebagai sosok Jim Morrison.
Namun, alih-alih mendapatkan sambutan hangat, publik, teristimewa
pencinta The Doors, malah memandang sebelah mata film yang berkisah
tentang perjalanan grup band itu. Maka dari itu, sebagaimana harapan
kibordis The Doors, Ray Manzarek film dokumenter ini akan menjadi
menjadi film yang anti-Oliver Stone.
Karena, imbuh dia, di versi dokumenternya, diklaim akan menceritakan
hal ihkwal yang lebih detil tentang perjalanan grup band The Doors.
Selain tentu saja, di versi teranyarnya ini, akan berkisah tentang
perjalanan hidup Jim Morrison, vokalis utama sekaligus ikon band The
Doors.
Fenomenal
The Doors adalah band rock asal AS yang
terbentuk pada tahun 1965 di Los Angeles, California. Selama
keberadaanya di industri musik, The Doors diperkuat oleh Jim Morrison
(vokal), Ray Manzarek (kibor), John Densmore (drum), dan Robby Krieger
(gitar). Sebagaimana dicatat sejarah, pada era tahun 60-an, keberadaan
The Doors diklaim sangat fenomenal.
Hal itu dikarenakan grup band ini dicitrakan dengan keberadaan sosok
vokalisnya, Jim Morrison yang liar, namun mahir menghasilkan lirik yang
puitik, sekaligus berkarisma di atas panggung. Namun, sejak kematian
Morrison pada tahun 1971, pelan dan pasti, sinar grup band ini meredup.
Meski ketiga sekawannya, masih berikhtiar tetap mengibarkan bendera The
Doors hingga tahun 1973.
Pada tahun 73 pula, The Doors secara resmi mengumumkan pembubaran
mereka. Sebagaimana diumumkan RIAA, institusi rekaman yang sangat
dipercaya di AS, sepanjang karirnya The Doors telah menjual lebih dari
32.5 juta album di AS saja. Sedangkan di seluruh dunia, mereka telah
menjual album sebanyak 75 juta kopi!.
Nah, perjalanan hidup The Doors, teristimewa sang ikonnya, yaitu
Morrison yang wafat pada usia 27 itulah, yang dikisahkan di film
dokumenter berjudul When You're Strange ini. Di film berdurasi
90 menit itu, kisah The Doors yang telah menghasilkan sejumlah album
yang terangkum dalam album terbitan tahun 1967, berjudul The Doors, 1967 (Strange Days), 1968 (Waiting for the Sun), 1969 (The Soft Parade), 1970 (Morrison Hotel), hingga 1978 (An American Prayer) dikisahkan.
Uniknya, ihwal kematian Morrison pada usia 27 tahun di Paris Prancis,
dalam catatan sejarah resmi, banyak penyanyi rock yang juga wafat pada
usia itu. Tercatat nama Alan Wilson dari Canned Heat, Jimi Hendrix, Kurt
Cobain dari Nirvana, Janis Joplin, Brian Jones dari The Rolling Stones,
dan Gary Thain dari Uriah Heep. Bahkan kekasih Morrison bernama Pamela
Courson, juga wafat pada usia 27 tahun.
When You're Strange kali pertama diputar di Festival Film
Sundance pada 17 Januari 2009, dan mendapatkan apresiasi yang positif.
Para pendukung lakonnya adalah dedengkot The Doors yang masih sehat
walafiat seperti John Densmore, Robby Krieger, dan Ray Manzarek.